Aliran Filsafat Al-Ghazali Menjadi Nilai Budaya Masyarakat di Indonesia Dirasuki Dengan Aliran Filsafat Kant Menghapuskan Budaya Dasar 

Apakah aliran filsafat Kant dapat menjadi nilai Budaya di Indonesia, dengan tidak selalu berlandaskan sabar yang telah menjadi nilai budaya Indonesia sejak lama?

Perlu penyesuaian dan reinterpretasi untuk konteks budaya dan nilai-nilai budaya local melalui pemikiran filsafat Kant. Penerimaan konsep baru yang berbeda dari tradisi dan nilai-nilai yang sudah ada menjadi sebuah tantangan tersendiri. Keterbatasan pemahaman tentang filsafat Kant dapat menyebabkan kesalahpahaman dan aplikasi yang tidak tepat.

Apakah aliran filsafat Kant dapat menjadi nilai budaya? menurut penulis masyarakat Indonesia akan menuju kepada rasionalitas dan kebebasan tidak selalu kesabaran dan keteguhan. Akan menjadi masyarakat yang mengembangkan etika universal berdasarkan akal. Sabar dan Akal akan selalu berdampingan. Sabar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sedangkan filsafat Kant diterapkan dengan berbagai bidang.

Dengan aliran filsafat Al-Ghazali maupun Kant akan menjadi sinkronisasi menuju Indonesia Emas 2045, yaitu mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan moral Al-Ghazali dengan rasionalitas Kant, mengembangkan etika universal berbasis agama dan kebijaksanaan, mengoptimalkan potensi manusia melalui pendidikan dan pengembangan diri, membangun masyarakat yang beradab, berkeadilan dan tanggungjawab.

BAGIKAN KE :
  Banner Iklan Sariksa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *