Lampung-www.liputan68.com– Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menggagas peningkatan kapasitas jaringan jalan di jalur Kemiling-Tanggamus untuk mengantisipasi kemacetan dan adanya peningkatan volume arus lalu lintas di jalur tersebut.
Gagasan itu diungkapkan Gubernur dalam rapat bersama tiga kepala daerah, yaitu Bupati Pringsewu Sujadi Saddat, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dan Bupati Tanggamus Dewi Handajani di Hotel Novotel Bandar Lampung Kamis (21/11/2019).
Menurut Gubernur, ruas jalan yang menghubungkan pusat kota Bandar Lampung dengan Kabupaten Pesawaran – Pringsewu – Tanggamus tersebut selain merupakan bagian dari Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera, juga merupakan jalan menuju objek – objek wisata di Provinsi Lampung.
Selain itu ruas jalan tersebut juga sebagai akses utama menuju Kawasan Industri Maratim ke depan. Namun kapasitas jalan saat sudah sangat padat dan seringkali mengalami kemacetan.
“Saat ini rencana pengembangan dan peningkatan kapasitas jaringan jalan lintas barat khususnya ruas Kemiling – Tanggamus sudah merupakan kebutuhan mengingat kondisi jalan yang sudah bisa dikatakan over kapasitas terutama pada jam – jam sibuk. Luas jalan dan volume kendaraan sudah tidak seimbang,” kata Gubernur Arinal.
Dalam rapat itu, Gubernur Arinal juga memberikan sejumlah usulan untuk meningkatkan sinergitas antara Provinsi dan Kementerian agar berjalan dengan baik. “Kita harus melibatkan Itera (Institut Teknologi Sumatera, red) dan segera membentuk Tim,” ujar Gubernur.
Tim yang dimaksud Gubernur terdiri dari Seluruh Bupati / Wali Kota yang terkait, kalangan akademisi, Balai Pelaksana Jalan Nasional XIX Bandar Lampung dan Pemerintah Provinsi Lampung.
“Tim diharapkan segera membuat kajian tentang skema peningkatan kapasitas yang akan di jalankan. Untuk kemudian segera disampaikan agar dapat dikaji Pemerintah Pusat,” kata Gubernur.
Peningkatan kapasitas jalan ini, lanjut Gubernur, juga akan meningkatkan aksesibilitas antar wilayah. Sebab, pada dasarnya pengembangan jalan bertujuan untuk menghubungkan antar Kabupaten / kota (kantong-kantong produksi) dalam artian meningkatkan konektifitas antar kabupaten, meningkatkan industri pariwisata yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat.