Jakarta, LIPUTAN68.COM—Sebelumnya Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan membeberkan bahwa kongres partai berlambang Matahari itu akan digelar di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 12 Februari 2020 mendatang.
Tepilihnya Sultra sebagai tuan rumah kongres direspon oleh Mantan Ketua DPW PAN Sultra tiga periode (15 tahun) Nur Alam. Saat dikonfirmasi di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, (16/01/2020) Nur Alam menilai pelaksaan kongres di Bumi Anoa sangat tidak layak dan cenderung dipaksakan untuk event berkelas kongres.
“Konsolidasi PAN sejak deklarasi 1998 yang lalu sampai dengan di Bali lima tahun lalu adalah paling spektakuler dan luar biasa, untuk pelaksanaan di Kendari adalah langkah anjloknya reputasi dan daya saing partai PAN,” ungkap mantan Ketua DPW PAN Sultra tiga periode ini.
Kata dia, sebagai mantan Gubernur Sultra serta orang yang membawa dan membesarkan PAN di Sultra, menilai bahwa ketidaklayakan pelaksaan kegiatan pesta partai didasari atas :
1. Transportasi menuju Kendari untuk peserta berbagai wilayah di seluruh Indonesia rutenya sangat panjang dan bisa transit dua sampai tiga kali, hal ini akan menciptakan biaya yang tinggi bagi kader-kader yang akan hadir ke kongres atau forum tertinggi tersebut. Frekunesi, penerbangan ke Kendari untuk kondisi saat ini sangat terbatas dan jumlah Penumpangu untuk kebutuhan transportasi rutin dari dan menuju Kendari sanagt padat sementara peserta kongres sebagaimaan lazimnya bisa mencapai ribuan orang.
2. Untuk tranportasi lokal dalam hal ini ketersidaan mobil-mobil angkut massal, sangat minim serta untuk dukungan kendaraan pribadi kader tidak akan mencukupi