SIDIKALANG – LIPUTAN68.COM – Pesta Budaya Njuah-juah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, berlangsung meriah di halaman Gedung Nasional Djauli Manik, Sidikalang, Kamis, (13/10/2022).
Pesta budaya ini disaksikan ribuan masyarakat yang tumpah ruah setelah absen selama dua tahun karena pandemi Covid-19.
Acara diawali kirab budaya dari 88 kelompok yang berasal dari seluruh kecamatan yang ada di Dairi, organisasi masyarakat, beberapa sekolah SMP, SMA, SMK, organisasi etnis, dan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Dairi. Mereka membawa siluah atau hasil panen berupa hasil pertanian dan hasil bumi seperti bawang, cabai, sayuran, dan buah-buahan, sebagai bentuk rasa syukur untuk dipersembahkan kepada pemerintah.
Pelepasan kirab dilakukan oleh Sekretaris Daerah Budianta Pinem dari depan halaman Kantor Bupati Dairi pukul 09.35 WIB dan berlangsung di sepanjang Jl. Sisingamangaraja, Sidikalang sampai depan Gedung Nasional Djauli Manik.
Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu dan istri Romy Mariani Eddy Berutu menunggu peserta kirab di depan Gedung Nasional Djauli Manik. Turut mendampingi Bupati dan istri adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Zumi Sulthony, perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Joko Suharnowo, Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani, Wakil Ketua DPRD Halvensius Tondang, Wakil Ketua DPRD Wanseptember Situmorang, Dandim 0206/Dairi Letkol Arh Ridwan Sulistyawan, Wakapolres Kompol Denny Boy, Ketua PN Sidikalang Monita Honeisty Sitorus SH MH, dan beberapa pimpinan OPD.
Selain membawa hasil pertanian, para peserta kirab juga menampikan beberapa atraksi budaya yang cukup memikat seperti Reog Ponorogo yang ditampikan organisasi Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera), pencak silat dan Sisingaan yang oleh Paguyuban Warga Sunda dan IKJ (Ikatan Keluarga Jawa), dan tentu saja atraksi budaya Pakpak sebagai ciri khas budaya Dairi.
Usai kirab, Bupati Eddy Berutu beserta rombongan kemudian disambut Tarian Era-era. Tarian ini merupakan tarian khas Pakpak dan hanya ditampilkan di acara-acara seremonial, misalnya penyambutan tamu yang dianggap penting atau di saat penyelenggaraan sebuah event besar.
Tarian Era-Era ini dilakukan oleh 5 orang. 3 laki-laki dan 2 perempuan. Bahan dasar yang digunakan untuk mengera-era adalah batang dan daun silinjuhang serta air bersih