MEDAN, LIPUTAN68.COM — Wali Kota Rico Tri Putra Bayu Waas dan Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap akan mengutamakan kepentingan seluruh masyarakat Kota Medan tanpa terkecuali, dalam menjalankan roda pemerintahan selama lima tahun ke depan.
Rico-Zaki juga akan menjadikan Ibukota Provinsi Sumatera Utara menjadi kota berbudaya, energik, ramah, tertib, unggul, aman dan humanis atau disebut ‘Bertuah’.
“Dengan penuh rasa tanggungjawab dan semua kekuatan yang ada pada jiwa serta raga kami, kami akan menjalankan kepemimpinan mengutamakan kepentingan seluruh masyarakat Kota Medan di atas segala kepentingan, di atas segala golongan, apalagi kepentingan pribadi agar kita bersama dapat mewujudkan Medan untuk semua,” kata Rico Waas dalam Rapat Paripurna Penyampaian Pidato Perdana Wali Kota Medan periode 2025-2030 di Gedung DPRD Medan Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, Selasa (4/3/2025).
Rapat paripurna ini dipimpin Ketua DPRD Kota Medan Wong Chun Sen dihadiri unsur Forkopimda, ketua partai politik, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda.
Didampingi Zakiyuddin, Rico Waas menyampaikan keragaman di Kota Medan dan setiap suku yang mendiami sudut kota harus dilindungi. Dikatakannya, setiap masyarakat yang tinggal, apapun agama dan kepercayaannya harus merasakan kehadiran Pemko Medan dalam memastikan aktivitas peribadatan merasa aman dan nyaman.
“Karena itu adalah perintah konstitusi bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah hadir untuk semua orang, untuk semua masyarakat, dan untuk semua insan. Kota Medan bukan milik kelompok mana pun, juga agama atau kelompok etnis mana pun atau dengan adat dan tradisi apa pun, tapi milik kita semua,” ungkapnya.
Ditegaskan Rico Waas yang hadir bersama istri tercinta Airin Waas, kota ini milik seluruh masyarakat Kota Medan dari Belawan sampai Johor, dari Marelan sampai Tuntungan, dari Tembung sampai Helvetia, dari Padang Bulan sampai Pancing.
“Kota ini milik mereka-mereka yang tinggal di garis persilangan Sungai Deli dan Sungai Babura. Kota ini milik semua orang,” ujarnya.
Artinya ke depan, kata Rico Waas, menjadi tugas bersama untuk menjaga Kota Medan dengan menjauhkan perilaku-perilaku intoleran yang berpotensi memecah dengan alasan suku, agama dan ras. Karena sejak awal, bilangnya, tanah Kota Medan diijinkan Tuhan untuk diinjak oleh perbedaan.
Bagi Rico Waas dan Zakiyuddin, rakyat atau masyarakat itu harus dilayani bukan karena mereka sebagai wali kota dan wakil wali kota yang sekadar dilayani.