Blackout Bali dan Proyek LNG Mangkrak, Warga Jadi Korban Tarik-menarik Kepentingan

Denpasar, LIPUTAN68 | Pulau Bali mengalami pemadaman listrik besar-besaran atau blackout yang disebut-sebut dipicu oleh terhambatnya pembangunan terminal gas alam cair (LNG) yang dibutuhkan untuk memasok energi bersih ke pulau ini. Proyek terminal LNG tersebut kini mandek, lantaran tarik-menarik kepentingan yang menyeret nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), serta pengelola kawasan wisata Kura-Kura Bali.

Di sisi lain, proyek pengolahan sampah di Kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, yang juga digagas sebagai solusi kebersihan Bali, kini memunculkan masalah baru. Proyek ini sebelumnya diinisiasi LBP dengan tujuan menjadikan kawasan Kura-Kura Bali bebas dari persoalan sampah. Namun, hingga kini pembangunan fasilitas pengolahan sampah tersebut mangkrak dan ditolak oleh masyarakat. Warga menilai proyek yang semula dijanjikan akan memberikan kebersihan dan kedamaian itu justru berpotensi mencemari lingkungan.

Akibatnya, sampah dari kawasan Bali Turtle Island Development (BTID) yang menaungi Kura-Kura Bali kini dialihkan ke sejumlah desa lain di Denpasar, memicu protes warga yang merasa desanya dikorbankan untuk kepentingan kawasan pariwisata elite.

BAGIKAN KE :
  Banner Iklan Sariksa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *