LIPUTAN68.COM, KLUNGKUNG – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meresmikan Pengembangan Pusat Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Karangdadi Kusamba, Klungkung, Senin, 30 Oktober 2023.
Peresmian pengembangan TOSS Center dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung, Dr Lapatawe B Hamka, S.H, M.H., Direktur PT. CTBL yang juga Ketua APSI Bali Nusra Putu Ivan Yunatana, Direktur Bali Waste Cycle (BWC) Olivia Anastasia Padang serta pihak Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali.
Dalam kegiatan peresmian tersebut juga dirangkai dengan penyerahan bingkisan dari rekanan kerjasama yaitu dari APSI, Indonesia Power, Bak BPD Bali Cabang Klungkung.
Pengembangan TOSS Center yang kini sudah dilengkapi dengan mesin pengolah Residu milik PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) tersebut diperoleh dari Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 4,5 Milyar atas prestasi yang diperoleh dari inovasi pengolahan sampah.
Dalam sambutanya, Bupati Suwirta mengatakan, bahwa dirinya tidak menyangka TOSS Center akan menjadi seperti sekarang ini, dikenal dan dikunjungi banyak orang. Mengingat, diakhir masa jabatannya pada 14 November 2023 itu, TOSS Center dapat menghasilkan uang berupa Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 4,5 Milyar tiga kali.
Lebih lanjut, Bupati Suwirta menjelaskan, pada 2016 pihaknya telah menlaunching inovasi yang diberi nama Gema Shanti. Pada 2018 inovasi tersebut dan ditambah lagi dengan inovasi Bima Juara diikutkan lomba berhasilkan masuk 40 besar dan mendapatkan DID sebesar Rp 9 Milyar.
“Pertama kali menikmati DID dari lomba inovasi. Rp 13,5 Milyar tanpa harus membuat proposal tetapi kita tunjukkan dengan prestasi,” terangnya.
Bukan hanya dari DID saja, pengembangan TOSS Center juga mendapat bantuan dari beberapa pihak, diantaranya adalah Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Indonesia Power dan PLN. APSI kata Suwirta banyak membantu peralatan untuk memilah, mencacah sampah. “APSI dulu banyak membantu peralatan,” kata Bupati Suwirta.
Saat ini, kata Suwirta fokus pengolahan sampah di TOSS Center ada dua macam, yaitu organik dan anorganik. Sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos, sementara anorganiknya akan dipilah lagi dan residunya ditangani oleh PT CTBL untuk diolah menjadi Solid Recovered Fuel (SRF).