Tim Hukum Satika-Sarlandy Optimis Polres Taput Segera Tangkap Terduga Pelaku Penyebaran Konten Hoax

TAPUT — LIPUTAN68.COM — Kepolisian Resort Tapanuli Utara (Taput) diyakini segera menangkap terduga pelaku penyebaran foto dan video hoaks calon bupati Satika Simamora oleh oknum tidak bertanggungjawab.

“Puji Tuhan pada Rabu (23/10) sudah ada titik terang. Sebelumnya kami siapkan lima orang saksi. Hari ini kita siapkan tiga orang saksi lagi. Bukti permohonan yang kita ajukan juga sudah cukup. Dalam waktu dekat akan ada penangkapan dan sebentar lagi semuanya akan terang benderang,” kata
Ketua Tim Hukum Satika-Sarlandy, Rudi Zainal Sihombing kepada wartawan, Kamis (24/10).

Pihaknya telah mengadukan persoalan ini sejak 1 Oktober lalu dan kini sudah menyerahkan lima nama terduga pelaku penyebaran video dan foto hoaks tersebut kepada Polres Taput. Dipastikan Rudi Zainal bahwa konten yang disebarkan itu tidak benar merupakan Calon Bupati Taput nomor urut 1, Satika Simamora.

“Kami sudah pelajari bahwa terkait foto-foto asusila itu mereka download link-link porno dari Thailand. Videonya itu sudah kita serahkan ke Polres. Bahasanya juga bukan Bahasa Indonesia. Kita serahkan hukum sebagai panglima untuk mengungkap kasus ini,” tegasnya.

Liputan JUGA  Goyang Gemoy Ala Prabowo, Layak Dipatenkan Sebagai Senam Kreasi Wajib Di Jumat Pagi? Begini Pendapat Bupati Aji

Tim hukum mengajak segenap elemen pemenangan Satika – Sarlandy untuk tidak takut melaporkan dugaan pelanggaran yang dapat merugikan paslon nomor urut 1 tersebut. Sebab kubu lawan sampai kini berkerja secara terorganisir terutama lewat berbagai platform media sosial.

“Ya, hari ini kita bertarung di dua dunia, nyata dan maya. Yang paling sulit kita counter hari ini adalah pertarungan di dunia maya. Kami menganalisis kalau mereka sudah terorganisir untuk menyerang pribadi,” ujarnya.

Menurut Rudi Zainal, kebohongan yang disampaikan secara berulang-ulang suatu waktu akan menjadi kebenaran.

“Inilah tugas kita sebagai tim pemenangan untuk menyampaikan edukasi kepada masyarakat bahwa hal-hal tersebut tidak benar, fitnah, dan ingin menghabisi karakter Bunda Satika Simamora,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *