JAKARTA – LIPUTAN68.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Covid-19 masih menjadi faktor utama yang menentukan pemulihan ekonomi global dan nasional hingga akhir September 2020. Namun di sisi lain, perkembangan vaksin memberikan harapan. Ia juga menegaskan bahwa perekonomian Indonesia mengalami tren perbaikan.
“Perekonomian kita mengalami perbaikan, trennya cukup konsisten semenjak bulan Juli, Agustus meskipun September ada indikator yang mengalami sedikit tekanan karena PSBB yang sempat dilakukan pada minggu kedua September. Namun ini tidak menghilangkan tren positif di kuartal ketiga yang cukup solid dari berbagai indikator,” tegasnya dalam konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) pada Senin, (19/10).
Hal ini terlihat dari sisi pergerakan konsumsi, listrik, ekspor, impor bahan baku dan barang modal yang cukup positif dan solid, belanja bansos yang tumbuh luar biasa tinggi secara month to month.
Sedangkan dari sisi deflasi, dari sisi daya beli masyarakat atau agregat demand masih mengalami tekanan namun tidak menggerus daya beli masyarakat.
Meskipun Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia sedikit mengalami penurunan di bawah treshold ekspansi namun kinerja belanja pemerintah mengalami akselerasi luar biasa termasuk belanja Pemulihan ekonomi Nasional (PEN).
“Kinerja belanja pemerintah termasuk PEN mengalami akselerasi yang luar biasa pada bulan September ini. Pemerintah betul-betul menggunakan semua toolsnya baik belanja K/L, belanja PEN maupun transfer ke daerah. Kita berharap seluruh K/L konsisten pada kuartal keempat ini. Pemerintah daerah (Pemda) kita masih terus monitor secara ketat karena cukup besar dana yang tertransfer. Namun kalau Dana Desa yang pencairannya cukup meningkat, DAK Fisik, DAK Non Fisik maupun dana Otsus, kita berharap bisa membantu Pemda mengelola dan memulihkan ekonominya. Sehingga perbaikan ekonomi domestik ini yang sifatnya bertahap, kita harap akan terus bisa pertahankan dan akselerasi,” harapnya.