BATU BARA — LIPUTAN68.COM — Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi, berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Batu Bara. Daerah ini menurutnya salah satu pintu gerbang ekonomi di Sumut maupun Indonesia.
“Kenapa Batu Bara ini penting? Tahun 1997 dimekarkan sebagai mobilitas untuk kecepatan dalam pembangunan,” katanya saat kampanye tatap muka dengan ratusan masyarakat di Lapangan Biodiesel, Desa Lalang, Medang Deras, Jumat (25/10/).
Kabupaten Batu Bara juga memiliki posisi yang sangat strategis, karena terletak di antara dua benua, yakni benua Asia dan benua Australia dan Batura berada di Selat Melaka.
“Karena menguasai ekonomi dunia. Selat Melaka sekitar tujuh ribu kilometer, kepalanya adalah Kabupaten Batu Bara, di Pulau Salo Namo,” kata mantan Pangkostrad itu.
Edy menyebut Kabupaten Batu Bara memiliki Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi sentral lalulintas pengiriman logistik di Sumut. Sehingga memberikan kontribusi besar pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
“Letak strategis Indonesia ini berada di Kabupaten Batu Bara. Batu Bara ke depannya untuk mengembangkan potensi ekonomi, pintu ekonomi dunia ada di Batu Bara,” kata cagubsu petahana nomor urut 2 ini.
Bila terpilih jadi gubernur bersama Hasan Basri Sagala sebagai Wakil Gubernur Sumut di Pilkada Serentak 2024, pihaknya akan fokus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam upaya itu, di antaranya kata Edy Rahmayadi, sudah menyiapkan program-program untuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik lagi di Batu Bara.
“Kita tawarkan infrastruktur. Kita kejar kerja-kerja yang belum selesai. Inilah menjadi gubernur. Merawat Sumut sama dengan mencintai Indonesia. Jadi saya menjadikan Sumut ini bermartabat,” katanya.
Kemudian akan didukung lewat program pendidikan dan kesehatan yang tentunya menjadi skala prioritas untuk ditingkatkan lima tahun mendatang.
“Kita lakukan kajian dalam membangun SMK sesuai dengan kebutuhan industri di Batu Bara ke depannya. Tidak boleh begini saja, saya akan support pendidikan di Batu Bara, tidak boleh diabaikan. Ini janji politik saya, bukan teriak dua, dua saja,” tegas mantan ketua umum PSSI tersebut. “Kesehatan, saat ini Batu Bara diperlukan rumah sakit. Harus kita tekan juga stunting, anak kematian ibu dan anak. Ini harus kita pertimbangkan dan harus kita support,” sambung dia.
Jangan ‘Cawe-cawe’
Kampanye hari selanjutnya di Desa Sumber Rejo, Datok Lima Puluh, Baru Bara,
Edy Rahmayadi mengingatkan kepala desa hingga kepala lingkungan jangan ‘cawe-cawe’ dan memobilisasi masyarakat hanya untuk memenangkan salah satu pasangan calon di Pilgub Sumut.
Memang kata Edy Rahmayadi, kades dan kepling memiliki hak memilih. Tetapi ia mengingatkan kepada unsur pemerintah itu jangan mengarahkan masyarakat untuk memilih salah satu paslon.
“Kepala desa boleh nyucuk (milih), tapi tak boleh ‘cawe-cawe’. Dia tidak boleh ikut-ikut, kalau ikut-ikutan demokrasi rusak,” ujarnya.
Ia mengajak kades dan kepling untuk bersikap netral dan menjaga demokrasi agar berlangsung dengan baik, jujur, langsung dan berkeadilan.