7 Kepala Cabang Dinas Siap Gerakkan OSOP, Kadis Ambros Kodo: Sekolah Harus Punya Jiwa Entrepreneur untuk Bangun NTT

NTT, Liputan68.com- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo, menegaskan pentingnya menumbuhkan jiwa entrepreneur di kalangan kepala sekolah agar sekolah-sekolah di NTT dapat mandiri dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan daerah.

Pernyataan ini disampaikan Ambros Kodo usai serah terima jabatan tujuh Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Aula Kantor Dinas Pendidikan NTT, Selasa (14/10/2025).

“Saya selalu mengingatkan agar kepala sekolah memiliki semangat entrepreneurship untuk mengelola potensi aset yang ada di sekolah sehingga bisa berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tegasnya.

Menurut Ambrosius, sekolah harus mampu menjadi pusat inovasi ekonomi lokal melalui program unggulan One School One Product (OSOP), inisiatif yang mendorong setiap sekolah menghasilkan produk atau jasa bernilai ekonomi sesuai potensi daerah masing-masing.

“Program OSOP ini bisa berbentuk barang atau jasa. Misalnya sekolah yang punya banyak tanaman sereh, bisa kembangkan menjadi minyak sereh atau obat nyamuk alami. Intinya, potensi sekolah harus diolah menjadi nilai tambah,” jelasnya.

Kadis Ambros Kodo juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma atas terbentuknya tujuh cabang dinas pendidikan yang baru di berbagai kabupaten.

Ia menyebut langkah ini sebagai bagian dari strategi besar untuk mendekatkan dan memudahkan pelayanan pendidikan kepada sekolah-sekolah di seluruh wilayah NTT.

“Kalau kepala dinas turun, satu bulan hanya bisa kunjungi satu dua sekolah. Tapi dengan adanya tujuh kepala cabang, pembinaan dan pengawasan bisa lebih dekat. Sekolah-sekolah bisa cepat mendapat respon atas masalah yang dihadapi,” ujarnya.

Selain mendekatkan pelayanan, kehadiran tujuh kepala cabang juga diharapkan mampu menguatkan pengawasan, pembinaan manajemen sekolah, dan memastikan tata kelola keuangan berjalan transparan.

Ambrosius menegaskan akan ada evaluasi berkala terhadap kinerja para kepala cabang, baik bulanan, triwulanan, maupun semesteran, untuk menjamin efektivitas kerja dan pencapaian target pembangunan pendidikan.

BAGIKAN KE :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *