Pacitan,Liputan68.com- Himpitan ekonomi, terkadang membuat orang berpikir pragmatis dalam memutuskan cara pengobatan di luar medis.
Pun ,mereka yang berkantong tebal juga tak sedikit yang lebih memilih pengobatan alternatif. Suatu misal mereka yang kepingin langsing, lebih energik, nampak awet muda dengan mengkonsumsi makanan atau minuman serta ramuan jejamuan yang diklaim sebagai produk berbahan herbal.
Beriringan dengan fenomena beragam pengobatan alternatif tersebut, serta banyaknya produk-produk makanan atau minuman yang diklaim berbahan herbal, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Pacitan, angkat bicara.
Seperti disampaikan, Wakil Ketua IDI Johan Tri Putranto yang meminta agar masyarakat memperhatikan fakta-fakta yang wajib mereka ketahui.
Menurut dokter yang detik ini bertugas sebagai Kepala Tata Usaha, RSUD Darsono ini, ada banyak jenis pengobatan alternatif yang bisa dilakukan. Mulai dari obat-obatan herbal hingga metode akupunktur.
Namun, pesan dia, menjalani pengobatan alternatif tidak boleh sembarangan. “Jika dilakukan tidak tepat, pengobatan ini justru berisiko membuat kondisi makin memburuk,” terang mantan Kepala UPT Puskesmas Gondosari, Dinas Kesehatan Pacitan ini dalam siaran persnya, Kamis (11/7).
Johan menegaskan, pengobatan alternatif memang bisa digunakan bersamaan dengan pengobatan medis untuk menangani kondisi tertentu. Seperti masalah tulang, tekanan darah tinggi, kolesterol, bahkan penyakit saraf.
Pengobatan alternatif bisa berupa produk herbal atau praktik yang melibatkan fisik, contohnya pijat. Namun, tidak semua metode pengobatan ini cocok untuk mengatasi kondisi setiap orang.
“Oleh karena itu, penting untuk memahami terlebih dulu keamanan dan efektivitas pengobatan alternatif sebelum mencobanya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Johan mengungkapkan, berbagai jenis pengobatan alternatif yang cukup umum dilakukan di Indonesia, seperti misalnya:
1. Pijat
Saat tubuh terasa pegal, pijat sering menjadi solusi. Selama memijat, terapis akan memberikan sedikit tekanan atau gerakan tertentu pada otot dan persendian tubuh guna meredakan nyeri serta ketegangan. Hasilnya, tubuh pun terasa lebih rileks. Selain meredakan ketegangan otot, menjalani terapi pijat juga dipercaya dapat mengurangi stres, membuat tidur lebih nyenyak, dan menguatkan imunitas tubuh. Risiko terapi pijat umumnya sangat jarang terjadi, asalkan dilakukan oleh terapis yang telah terlatih dan berpengalaman.
2. Minuman herbal
Minuman herbal, seperti jamu, termasuk pengobatan alternatif yang menggunakan berbagai bagian tumbuhan, seperti daun, bunga, biji, atau akar. Setiap tanaman herbal memiliki khasiat dan efektivitas yang berbeda-beda, tergantung kandungan di dalamnya. Beberapa minuman herbal yang umum dikonsumsi beserta manfaatnya meliputi:
a) Jahe, untuk mengatasi mual
b) Ginkgo biloba, untuk melancarkan peredaran darah
c) Gingseng, untuk mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol
d) Kunyit, untuk meredakan peradangan dan membantu melawan infeksi
e) Temulawak, untuk menurunkan demam dan mengatasi masalah pencernaan.
Meski terbuat dari bahan alami, bukan berarti minuman herbal sudah pasti aman untuk segala kondisi. Penelitian yang membahas efektivitas minuman herbal sebenarnya masih terbatas.
Oleh karena itu, beberapa kelompok orang disarankan untuk berhati-hati saat mengkonsumsi minuman herbal, yaitu:
– Orang yang mengonsumsi pil kontrasepsi.
– Penderita penyakit serius, seperti penyakit hati atau ginjal.
– Orang yang akan menjalani operasi.
– Ibu hamil atau menyusui.
– Orang lanjut usia dan anak-anak.
Jika digunakan tidak tepat atau berlebihan, minuman herbal justru bisa menimbulkan efek samping, seperti reaksi alergi, sakit kepala, mual, muntah, dan diare.
Selain itu, pastikan juga produk minuman herbal yang dikonsumsi terdaftar di BPOM untuk menjamin keamanannya.
3. Aromaterapi
Aromaterapi atau minyak esensial umumnya terbuat dari ekstrak tumbuhan tertentu. Contohnya lemon, chamomile, dan lavender. Penggunaan aromaterapi ini bisa memberikan banyak manfaat, baik bagi fisik maupun mental, seperti:
a).Meredakan stres, kecemasan, dan depresi.
b).Mengatasi sulit tidur.
c)Membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang dan rileks.
d).Meredakan mual.