Rumah Sakit Milik Keraton Surakarta

Pada tahun 1918 RMA Wuryaningrat duduk dalam Commissie tot Herziening van de Staatsinrichting van Nederlandsch Indie di bawah pimpinan Prof. Mr. JH Carpentier Alting. Pemimpin pemimpin Budi Utomo di Solo yang lain adalah Dwijosewoyo dan RMA Suryo Suparto. Mereka selalu berprinsip pada konsep kepemimpinan astabrata.

Sementara itu, di kota Surakarta pun gerakan revolusi terus memanas. Pada 1930, atas prakarsa Kanjeng Pangeran Arya Ha-diwijoyo, Raden Mas Arya Wuryaningrat dan Mr. Wongsonagoro didirikan perkumpulan putra dan kerabat sunan yang diberi nama Narpa Wandawa.

Walaupun masih diikat oleh persamaan darah, karena yang dapat menjadi anggota perkumpulan itu adalah bangsawan derajat satu sampai dengan empat, tetapi adanya perkumpulan itu memperkuat kedudukan mereka.

B. Rumah Sakit Jiwa Mangunjayan.

Rumah Sakit Jiwa Mangunjayan juga kerap digunakan sebagai tujuan studi banding bagi kebanyakan penguasa lokal Jawa. KRT Sosrohadikusumo, Bupati Nganjuk kerap melakukan kajian dan diskusi bersama dr. Radjiman dan dr. Soetomo di rumah sakit ini. Bahkan sekali tempo ketiga tokoh tersebut diundang makan malam bersama raja Surakarta Hadiningrat.

Sunan Paku Buwono X bekerja sama dengan Mangkunegaran mendirikan rumah sakit yang lebih besar di kampung Mangkubumen bernama Ziekenzorg. Setelah Indonesia merdeka, namanya diganti menjadi Rumah Sakit Mangkubumen. Rumah sakit yang terbesar berada di Jebres, didirikan oleh salah satu lembaga Kristen atas restu Sunan Paku Buwono X.

Pada tahun 1912, di Solo terserang wabah pes, lalu ada beberapa dokter yang khusus ditugaskan untuk menangani wabah tersebut. Untuk memberantas penyakit tersebut dibangun rumah sakit khusus yang diawasi penuh, pada waktu itu populer dengan nama Woning Verbetering atau Perbaikan Rumah serta Woning Inspectie (pengawasan rumah), juga dibangun barak barak.

Jika ada orang yang terserang pes, maka keluarganya dipindahkan ke barak barak tersebut agar tidak tertular. Sunan juga mengangkat dokter di setiap kecamatan. Selain itu, Sunan Paku Buwono X juga mendirikan beberapa rumah sakit lain, juga poliklinik, apotik seperti:

– Apotik Panti Husada
– Rumah Sakit Mardi Nirmala Boyolali
– Rumah Sakit Jebres
– Poliklinik Pandan Simping Klaten
– Poliklinik Gemolong Sragen

Banyak ditempatkan abdi dalem dokter, misalnya di Sukoharjo, didirikan Poliklinik, di Klaten, di Boyolali didirikan Rumah Sakit Mardinirmala. Juga tahun 1930 didirikan Poliklinik di Pandansimping, Klaten. Menyusul tahun 1931 berdiri Poliklinik di Nglungge, Klaten, juga didirikan Poliklinik di Gemolong, Sragen tahun 1934. Serat Primbon Jampi Jawi disusun oleh Sunan Paku Buwono X dan Ngabehi Wiryopuspa.

Kitab ini merupakan Kitab Pengobatan Jawa yang paling lengkap pada jamannya. Berangkat dari cara dan bahan dasar untuk membuat jamu tradisional oleh masyarakat Jawa, maka disusunlah buku mengenai pengobatan tradisional oleh Nyonya van Bloklan di Batavia. Nama Mr. Wongsonagoro, KPA Kusumadiningrat, dan KPA Cakradiningrat, selalu dihubungkan dengan perluasan seni tari gaya Surakarta.

Kusumadiningrat adalah saudara tua Sunan, yang pada 1917 masuk dalam gerakan Indie Weerbaar. Ia adalah seorang penganut teosofi yang terkemuka, banyak mendirikan sekolah sekolah setingkat HIS. Terhadap perkumpulan seperti Narpa Wandawa dan Budi Utomo ia bersikap simpatik dan banyak membantu.

Raden Mas Wuryaningrat dan para pimpinan Budi Utomo di Solo terus menjalin komunikasi dengan pimpinan pusat yakni dokter Soetomo, dokter Cipto Mangun Kusumo dan dokter Wahidin Sudiro Husodo. Segenap pelaku kesehatan di Nganjuk perlu kiranya meneladani perjuangan dr. Soetomo.

Berdasarkan studi komparatif historis tersebut, RSUD Kertosono menyusun visi dan misinya. Visi RSUD Kertosono yaitu rumah sakit yang bermutu dan dipercaya pelanggan.

Pimpinan RSUD Kertosono menganjurkan pada anak buahnya supaya memperhatikan misi RSUD yaitu mengupayakan peningkatan efisiensi dan efektivitas sumber daya. Selain itu juga mengupayakan peningkatan pelayanan dan kepercayaan pelanggan.

Semua warga RSUD Kertosono punya motto: Senyumku adalah sebagian dari kesembuhan anda. Visi, misi dan motto itu benar benar dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Pelayanan medis Karaton Surakarta Hadiningrat demi mewujudkan masyarakat yang sehat. Sehat lahir kalawan batine.

(LM-01)

BAGIKAN KE :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *