47. H. Agoes Salim
Lahir 8 Oktober 1884 di Kota Gadang IV Koto, Agam. Sekolah di HBS V. Menjabat sebagai Pemimpin Umum Penyadar .
48. Mr. R. Samsoedin
Lahir 1 Januari 1908 di Sukabumi. Sekolah di AMS Bandung. Bekerja sebagai Volontair Algemene Secretarie Bogor 1938.
49. H. AA Sanoesi
Lahir: 18 September 1888 di Cantayan Sukabumi. Menempuh pendidikan di pondok pesantren. Pekerjaan sebagai pengarang buku Agama Islam.
50. Mr. RAy. Maria Ulfah Santoso
Lahir 18 Agustus 1911. Sekolah di Universitas Leiden. Pekerjaan di kantor Regent schap Kabupaten.
51. Mr. RM Sartono
Lahir 5 Agustus 1900 di Wonogiri. Sekolah di Universitas Leiden. Menjabat sebagai Ambtenaar ter beschikking.
52. Dr. Samsi Sastrawidagda
Lahir 13 Maret 1894 di Solo. Sekolah HIS. Sebagai anggota pengurus Partai Nasional Indonesia di Bandung.
53. Mr. R. Sastromoeljono
Lahir 16 Oktober 1898 di Kudus. Sekolah di Universiteit Leiden. Menjabat sebagai Hakim Kooto Haain.
54. Mr. R. Panji Singgih
Lahir 17 Oktober 1894 di Malang. Sekolah di Universitas Leiden. Pekerjaan advoc. Surabaya.
55. Mr. R. Kasman Singodimedjo
Lahir 25 Pebruari 1908 di Kalirejo Purworejo. Pendidikan di STOVIA. Bekerja sebagai guru MULO.
56. Mr. R. Ahmad Soebardjo
Lahir 23 Maret 1897 di Krawang. Pendidikan di Universitas Leiden. Bekerja sebagai advocat.
57. R. Soedirman
Lahir 24 Desember 1890 di Semarang. Pendidikan di Diploma Groot notaris II. Bekerja di Dinas Bea dan Cukai.
58. Ir. Soekarno
Lahir 6 Juni 1901 di Surabaya. Pendidikan di HLS 1921. Menjabat sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia.
59. Mr. R. Iwa Koesoema Soemantri
Lahir 31 Mei 1899 di Ciamis. Pendidikan di Universitas Leiden. Bekerja sebagai advocat.
60. Prof. Dr. Mr. Soepomo
Lahir 22 Januari 1903 di Sukoharjo. Pendidikan di Universitas Leiden. Bekerja sebagai a.t.b landr Yogyakarta.
61. RMTH Soerjo
Lahir 9 Juli 1895 di Magetan. Sekolah di OSVIA. Menjabat sebagai Bupati Magetan.
62. Ir. R. Rooseno Soerjohadikoesoemo
Lahir 8 Agustus 1908 di Madiun. Pendidikan di Technische Hoogeschool 1932. Bekerja di Bouwbureau Bandung.
63. KGPH Soerjohamidjojo
Lahir 13 Oktober 1905 di Solo. Sekolah MULO 1923. Menjabat sebagai pelindung PPBBS (Perikatan Perusahaan Batik Boemi Poetra Soerakarta).
64. R. Panji Soeroso
Lahir 3 Nopember 1893 di Porong Sidoarjo. Sekolah Kweekschool. Bekerja sebagai pegawai kantor irrigatie Probolinggo.
65. Mr. R. Soewandi
Lahir 31 Oktober 1898 di Ngawi. Sekolah di Groot-notaris 1923. Menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Academici Indonesia.
66. Drs. KRMH Sosrodiningrat
Lahir 1 Desember 1902 di Solo. Pendidikan di Universitas Leiden. Menjabat Patih Kraton Surakarta.
67. Mr. Eng Hoa Tan
Lahir 1907 di Semarang. Sekolah di HBS 1925. Sebagai anggota BPUPKI.
68. Mr. Mas Soesanto Tirtoprodjo
Lahir 3 Maret 1900 di Solo. Pendidikan di Universitas Leiden. Bekerja sebagai voorz. Landg Kediri.
69. Ir. RMP Soerachman Tjokroadisoerjo
Lahir 30 Agustus 1894 di Wonosobo. Sekolah di HBSV 1915. Menjabat sebagai asistent pada afdeling Nijverheid Hanel.
70. R. Abikoesno Tjokrosoejoso
Lahir 15 Juni 1897 di Ponorogo. Sekolah di Polytechnisch Institut verklaring 1923. Menjabat sebagai pimpinan Sarekat Islam 1917-1919.
71. Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat
Lahir: 21 April 1879 di Yogyakarta. Sekolah STOVIA. Bekerja sebagai dokter.
72. RAA Wiranatakoesoema
Lahir 8 Agustus 1888 di Bandung. Sekolah di OSVIA. Bekerja sebagai Juru Tulis Wedana Tanjungsari.
73. R. Soekardjo Wirjopranoto
Lahir 5 Juni 1903 di Kasugihan Cilacap. Sekolah di Procureur Raad van Justitie Surabaya. Menjabat sebagai Pemimpin Surat Kabar Asia Raya.
74. Dr. Soekiman Wirjosandjojo
Lahir 19 Juni 1896 di Sewor Solo. Sekolah di STOVIA. Menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia di Negara Belanda.
75. R. Roeslan Wongsokoesoemo
Lahir 15 Oktober 1901 di Tanah Merah Sampang Madura. Sekolah di BAS (Burgelijk Avond School). Menjabat sebagai pengurus besar Parindra.
76. Mr. KRT Wongsonagoro
Lahir 20 April 1897 di Solo. Pendidikan di Rechtshorge School 1939. Menjabat sebagai Komisaris pengurus pusat Parinda.
77. Mr. KRMT Woerjaningrat
Lahir 12 Maret 1885 di Solo. Sekolah ELS Surakarta. Menjabat sebagai ketua Boedi Oetomo dan Parindra.
78. Mr. Muhammad Yamin
Lahir 23 Agustus 1903 di Sawahlunto Sumatra Barat. Besan Mangkunegoro VIII dan menjabat sebagai Menteri Kehakiman.
79. Drs. Tjwan Bing Yap
Lahir 31 Oktober 1910 di Solo. Tamat dari Universitas van Amsterdam. Aktif dalam Gerakan Rakyat Baru.
B. Sidang BPUPKI
Nasihat Saikoo Sikikan
Hadirin yang terhormat!
Kemerdekaan Indonesia adalah suatu bukti yang nyata tentang tujuan perang suci sekarang ini, yang timbulnya memang berdasarkan cita-cita yang gilang gemilang yang diciptakan semenjak berdirinya Negara Dai Nippon.
Akan tetapi usaha untuk mendirikan Negara Merdeka yang baru bukanlah usaha yang mudah, lebih-lebih lagi jika tidak dengan jalan mempelajari, menyelidiki, dan merencanakan dengan saksama dan teliti segala usaha untuk meneguhkan kekuatan pembelaan, dan soal-soal yang menjadi dasar Negara, maka sudah barang tentulah bahwa pekerjaan mulia dalam pembentukan Negara Merdeka di kemudian hari, tak akan mempunyai pokok dasar yang kukuh dan teguh.
Pada hari ini, bertempat di ruangan ini mulai dilakukan langkah pertama dalam pekerjaan Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai untuk menyelidiki serta merencanakan dasar usaha itu dengan sedalam-dalam dan seteliti-telitinya.
Berhubungan dengan itu maka saya mempunyai pengharapan besar pada Badan ini dan tuan-tuan Giin hendaklah menginsafkan dalam hati sanubari tuan-tuan betapa penting dan beratnya kewajian tuan-tuan untuk menyelesaikan usaha yang semulia itu sehingga tercatatlah peristiwa yang cemerlang ini dalam riwayat pembentukan Negara Indonesi Merdea.
Jakarta, tanggal 28, bulan 5, tahun Syoowa 2 (2605) – (1945)
Saikoo Sikikan
Nasihat Gunseikan
Tuan-tuan yang terhormat!
Saya merasa sangat gembira, karena pada hari ini “Badan Untuk Menyelidiki Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan” akan mulai menjalankan pekerjaannya serta melakukan suatu langkah yang besar dalam sejarah mendirikan Negara Indonesia.
Pembentukan Badan ini bermaksud menyelenggarakan pemeriksaan dasar tentang hal-hal yang penting, rancangan-rancangan dan penyelidikan-penyelidikan yang berhubungan dengan usaha mendirikan Negara Indonesia Merdeka yang baru. Dengan jalan demikian akan dapat disampaikan bahan-bahan perundingan yang banyak dan saksama kepada Badan Penetapan Putusan Yang Terakhir.
Kalau kita meninjau bermacam-macam hal di daerah yang dinamakan Indonesia, serta memikirkan kedudukan Pulau Jawa ini, maka kewajiban badan ini di tanah Jawa dan cara untuk menjalankan usaha-usahanya akan jelaslah dengan sendirinya.
Jika sesuatu bangsa hendak meneguhkan dasar kemerdekaannya, maka ia harus mempunyai keyakinan diri untuk sanggup membela negara sendiri dan juga mempunyai kekuatan yang nyata sebagai bangsa. Oleh karena itu, pada tingkatan yang sekarang ini, bangsa Indonesia terlebih dahulu harus insyaf akan keyakinan dirinya dan kegiatan hatinya untuk memelihara tenaga bagi melangsungkan peperangan ini.
Berhubung dengan syarat-syarat dasar untuk Negara Merdeka yang baru, maka tuan-tuan sekalian harus memajukan diri dalam usaha penyelidikan dan pemeriksaan tentang soal-soal tadi dan demikian juga tentang soal-soal agama. Saya berharap supaya tenaga pembelaan dan tenaga rakyat diperkuat dan dimajukan tidak buat sekarang saja, tetapi juga seterusnya untuk kemudian hari sesudah bangsa Indonesia merdeka untuk kebahagiaannya. Saya mempunyai harapan yang besar sekali tentang hasilnya badan ini.
Mendirikan Negara Indonesia berarti terlepasnya bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan yang hina selama ± 300 tahun di bawah pemerintahan Belanda dan mendirikan suatu Negara pada tanah yang subur, yang telah bebas dan yang diwarisi turun-temurun dari nenek moyang, untuk bangsa Indonesia.
Serta pula berarti mendirikan suatu negara yang merdeka dihadapan musuh untuk memenuhi kewajiban sebagai negara yang berdasarkan budi pekerti yang luhur, yaitu sebagai suatu mata rantai dalam Lingkungan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya, akan melaksanakan cita-cita 1000 juta bangsa-bangsa di Asia Timur Raya.
Dengan demikian, maka bangsa Indonesia yang akan menyelesaikan pekerjaan suci itu untuk mendirikan Negara, harus insaf tentang keadaan peperangan pada masa ini dengan sungguh-sungguh dan tentang kewajiban pembelaan yang penting-penting serta harus mengingat pula akan kebahagiaan dan kemajuan yang sedang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, janganlah bangsa Indonesia sempit pemandangannya dan jangan memikirkan kepentingan Indonesia saja. Saya berharap masing-masing anggota hendaklah mengingat kehendak pihak rakyat yang ingin mempersatupadukan tenaganya dan insaf akan arti yang sebetul-betulnya tentang mendirikan Negara Baru ini sehingga dengan jalan demikian dapat menjadikan kewajiban yang suci ini.
Jakarta, tanggal 28, bulan 5, tahun Syoowa 20 (2605) – (1945)
Gunseikan
Ucapan Perayaan dari Jenderal Itagaki
Hadirin yang terhormat!
Saya sangat gembira karena saya dapat menghadiri upacara pembukaan “Badan untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan” pada hari ini.
Negara Indonesia yang akan dibangunkan adalah satu mata rantai yang kokoh kuat dalam lingkungan kemakmuran bersama di Asia Timur Raya, dan kewajibannya dalam usaha pembelaan Asia Timur adalah sangat penting sekali.
Saya harap tuan-tuan sekalian menginsafkan tentang kewajiban tanah Jawa bagi seluruh Indonesia dengan sedalam-dalamnya dan melaksanakan persiapan pembangunan negara agar supaya jangan sampai mengecewakan. Maka dengan jalan demikian akan memperoleh bantuan dari pihak masing-masing negara dan bangsa di Asia Timur Raya.
Jakarta, tanggal 28 bulan 5 tahun Syoowa 20 (2605) – (1945)
Rikugun Taisyoo
Itagaki Seisiroo
Para pembesar Jepang yang mendukung berdirinya NKRI bersahabat erat dengan Sri Susuhunan Paku Buwono XI. Misalnya saja Laksamana Maeda bertukar pikiran tentang masalah peradaban dunia. Pembesar Jepang mengagumi kebudayaan yang dikembangkan oleh Kraton Surakarta Hadiningrat.
BPUPKI dipimpin oleh Dr Radjiman Wedyodiningrat. Cita cita besar telah terwujud. Yakni usaha untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(LM-01)