Menko Perekonomian: Pemerintah Harus Jaga Ketersediaan Barang yang Ada Ketergantungan Dari Wuhan

Pada Senin, 2 Maret 2020.

Jakarta, LIPUTAN68.COM | Menko Perekonomian menjawab pertanyaan wartawan di Halaman Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Senin (2/3).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Pemerintah harus menjaga ketersediaan barang yang sekarang ini punya ketergantungan dari Wuhan, Hubei seperti industri-industri elektronik dan farmasi, dicari alternatif impor lain dari mana.

”Nah, tentunya atau value chain-nya didorong atau kapasitas yang ada bisa kita tingkatkan saat sekarang. Jadi, ini ada kesempatan juga kalau manufaktur,” ujar Menko Airlangga di Halaman Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Senin (2/3).

Purchasing Managers Index (PMI) di China, menurut Menko Perekonomian, turun 3,51 yang artinya industri hampir berhenti, sehingga sektor-sektor seperti elektronik, bahan baku farmasi, dan bahan baku tekstil maupun baja perlu diperhatikan.

Liputan JUGA  Diduga Syarat Lelang Tidak Logis Menangkan Sejoli Tender, Pengusaha Kontraktor Bali Duga Aturan Lelang Labrak Undang-Undang

”Kalau Indonesia sendiri PMI nya sedang bagus 51,9. Sehingga tentu momentum ini harus didorong dan salah satunya adalah kemudahan untuk ekspor maupun impor.

Jadi, termasuk integrasi daripada sistem di Bea Cukai, di Perhubungan sehingga eksportir dipermudah,” tambah Menko Airlangga.

Demikian halnya, lanjut Airlangga, kemudahan juga didapatkan saat mengeluarkan surat keterangan asal ataupun Health Certificate yang diadakan di tempat komoditas tersebut diekspor dan itu didorong oleh pemerintah.

”Jangan sampai ada persoalan impor jadi persoalan, apalagi tadi Menteri Keuangan menyampaikan ada 500 perusahaan yang terkait dengan manufaktur sudah dianggap sebagai importir yang baik.

  Banner Iklan Sariksa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *