NTT, Liputan68.com- Dalam upaya memperkuat karakter dan etika pelajar di Nusa Tenggara Timur, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT menyerukan penerapan kembali nilai-nilai penghormatan terhadap guru serta kecintaan terhadap sekolah melalui kegiatan sederhana namun bermakna.
Salah satu langkah yang akan segera diterapkan adalah kewajiban menyanyikan Hymne Guru di setiap apel atau upacara sekolah.
Kebijakan ini dianggap penting di tengah fenomena menurunnya rasa hormat sebagian siswa terhadap guru.
“Di saat semakin banyak siswa-siswi mulai kurang rasa hormat kepada guru, kita harus menumbuhkan kembali penghormatan itu dengan menyanyikan Hymne Guru di setiap upacara,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo (3/11/2025).
Selain itu, Dinas Pendidikan juga mewajibkan setiap sekolah di NTT memiliki “Janji Siswa” yang harus dibacakan setiap kali apel berlangsung.
Janji ini akan menjadi pengingat moral bagi peserta didik untuk menjunjung disiplin, tanggung jawab, dan rasa hormat dalam kehidupan sekolah sehari-hari.
“Setiap sekolah harus punya Janji Siswa yang dibacakan atau diucapkan pada saat apel atau upacara,” tegas Ambros Kodo.
Tak hanya itu, setiap sekolah juga didorong untuk menciptakan Hymne Sekolah sebagai simbol kebanggaan dan identitas lembaga pendidikan.
Dinas Pendidikan NTT berkomitmen menindaklanjuti kebijakan ini dengan menerbitkan surat edaran resmi kepada seluruh sekolah di wilayah provinsi.
“Setiap sekolah harus punya hymne sekolah, dan ini akan kami buatkan surat agar diterapkan,” tambahnya.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat pendidikan karakter berbasis budaya hormat dan kebersamaan, yang menjadi fondasi utama dunia pendidikan di NTT.
“Kami berharap seluruh sekolah menjadikan ini catatan penting yang diterapkan secara konsisten. Pendidikan tidak hanya membentuk kecerdasan, tetapi juga budi pekerti dan rasa hormat kepada guru,” tutupnya.***








