Banyuasin Sumsel, liputan68.com- Menyikapi semakin banyaknya tenaga medis yang terpapar pandemi virus corona (covid 19) bahkan tidak sedikit tegana medis yang gugur demi menjalankan tugas kemanusian. Hal ini mengundang banyak kalangan yang peduli akan keselamatan diri tenaga medis baik dari kalangan pengusaha, politikus, organisasi kemasyarakat bahkan kalangan masyarakat umum.
Keprihatian dan kepedulian juga dirasakan oleh Ketua PSNU Pagar Nusa Sumatera Selatan sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin yakni Emi Sumirta, S.E., M.Si., dengan mengusung tema “Aku Bersama Kalian”. Bentuk kepeduliannya dibuktikan dengan memberikan bantuan berupa Alat Perlindung Diri (APD) Hazmat sebanyak 50 Pcs dan 500 masker untuk tenaga medis. Selasa (19/05/2020).
Penyerahan bantuan tersebut diserahkan kepada Puskesmas di wilayah perairan yang ada di Kabupaten Banyuasin, diantaranya Puskesmas Daya Utama Kecamatan Muara Padang, Puskesmas Margomulyo Kecamatan Muara Sugihan, dan Puskesmas Makarti Kecamatan Makarti Jaya.
Dengan mata berkaca-kaca dan wajah penuh dengan rasa bahagia Emi Sumirta mengatakan, mereka adalah pahlawan kita semua, mereka berjuang dengan segala keterbatasan yang ada karena fasilitas APD hanya diberikan sebatas tingkat puskesmas semata, sedangkan Poskesdes merupakan garda terdepan bagi kesehatan masyarakat yang ada di pelosok Desa terutama Desa yang ada di Kawasan Kabupaten Banyuasin.
M. Nizar selaku kepala Puskesmas Daya Utama Kecamatan Muara Padang mengerangkan bahwa saat ini pihak mereka mengalami kendala ketika akan merujuk pasien ke RS yang menggunakan JAMPERSAL. Terutama RS pelabuhan, Mereka minta hasil rapid tes covid 19 terlebih dahulu mau sakit apapun termasuk melahirkan. Sedangkan Puskesmas tidak ada Alat Rapid Tes. Dia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Banyuasi melalui Dinas Kesehatan untuk memberikan Alat Rapid Test Covid 19 di setiap puskesmas.
“Lengkapi para Bidan Desa dengan APD yang memadai sehingga mereka tidak ada ketakutan dan was-was dalam situasi saat ini ketika membantu warga yang membutuhkan pertolongan. Karena kita tidak pernah tahu siapa dan kapan mereka terpapar covid 19.” Ungkap M.Nizar pada media ini.
Emi Sumirta menambahkan bahwa dari pemantauan yang kami di lapangan terdapat ada beberapa kasus bahwa ada bidan yang menolak untuk memberikan layanan kesehatan pada warga dengan alasan tidak adanya APD. “Bagaimana kami dak takut pak kami disuruh perang tapi dak di dikasih senjata, kami juga punya keluarga kami juga manusia biasa” Ungkap salah satu tenaga medis yang bertugas di Puskesdes Kecamatan Makarti Jaya. Yang namanya tidak mau disebutkan.
Ditempat yang berbeda Emi Sumirta juga mendengarkan keluh kesah seorang tenaga medis yang bertugas di Puskesdes di Kecamatan Muara Padang yang namanya tidak mau disebutkan bahwa tenaga medis di Puskesdes sering kali dihadapkan dengan resiko dalam memberikan pelayanan medis kepada warga yang berkunjung untuk meminta pertolongan pertama. Apalagi jarak tempuh ke Puskemas jauh hingga mencapai 20 KM dan ditempuh dengan kondisi infrastuktur jalan yang belum memadai belum lagi jika kejadiannya malam hari tidak mungkin warga harus ke Puskesmas tentunya sudah pasti ke Puskesdes. “Kami ini Pak ibarat buah semala kama di tolong kami ada rasa khawatiran akan terpapar corona tidak ditolong sudah menjadi kewajiban dan sumpah jabatan kami”.
Kami sering meminta bantuan APD namun tidak di kasih dengan alasan covid 19 penanganannya di Puskesmas bukan di Puskedes atau klink desa lainnya, jika begini terus-terusan Pak bagaimana dengan pelindungan diri kami Pak. Kami juga punya keluarga dan kami juga hanyalah manusia biasa yang punya rasa khawatiran akan terpapar virus ini. Sudah banyak Pak rekan kami yang gugur dalam menjalankan tugasnya. Apakah kami juga harus seperti mereka?” Ungkapnya.
Ditambahkannya, Bapak selaku Wakil kami tolong Pak Bantu kami. Agar Sudi kiranya Pemda Banyuasin mau memfasilitasi kami selayaknya tim medis yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit dengan memberikan APD dan masker. Kesahnya.