Diprediksi Meningkat Peralihan Dari Perusahaan Batu Bara Ke Nikel

Liputan68.com | Associate Director Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat tren peralihan perusahaan batu bara ke nikel akan meningkat ke depan.

“Terlepas dari hal tersebut, lagi-lagi Indonesia layaknya ketiban durian runtuh untuk menambah pundi-pundi penerimaan negara dan penyerapan tenaga kerja lebih besar, apabila mampu memanfaatkan kondisi yang ada,” ujarnya dalam laporan penelitiannya, Kamis ( 12/5/2022). ).

Dia menilai minat investor pada bisnis hilir nikel akan terus meningkat dan ini merupakan hal positif yang akan menarik investor.

Hal ini karena potensi sumber daya, Indonesia menempati posisi pertama di dunia yang memiliki cadangan nikel dan tersebar di Sulawesi dan Maluku.

Liputan JUGA  Selama Mudik Lebaran Tercatat 2,6 Juta Kendaraan Yang Lintasi Jalan Tol Trans Sumatera

Nico mengungkapkan Indonesia memiliki 30% cadangan nikel dunia atau 21 juta ton dibandingkan Filipina, Rusia, dan Prancis.

“Tidak heran jika Elon Musk tertarik untuk berinvestasi di Indonesia untuk pabrik Tesla besutannya, yang juga dinilai memberikan katalis positif bagi emiten tambang nikel,” ujarnya.

Selain itu, dia mengharapkan dukungan pemerintah untuk mengembangkan ekosistem baterai otomotif terbesar di dunia dengan melarang ekspor nikel, bauksit, tembaga dan timah pada tahun berikutnya.

Mengingat hilirisasi nikel yang sedang digalakkan oleh pemerintah melalui pembangunan smelter, ke depan akan memiliki nilai tambah dan multiplier effect yang lebih besar.

“Sejumlah perusahaan negara yakni PLN, Antam, Inalum, dan Pertamina membentuk Indonesia Battery Corporation (IBC), untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah komoditas mineral yang lebih strategis,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *