Dinilai Arogan, Kepsek SMKN 1 Sudimoro Pacitan, Resahkan Walimurid,Guru, Dan Siswa

Pacitan – kurikulum merdeka yang saat ini tengah digembor gemborkan pemerintah melalui kementerian Pendidikan ternyata tidak bisa dilaksanakan, salah satunya di kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Hal ini terjadi di satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sudimoro.oknum kepala sekolah sering kali mengintimidasi siswa dan memerintah seolah siswa adalah robot yang harus tunduk dan patuh atas apa yang diperintahkan kepala sekolah. Bukan hanya itu sejumlah guru pun mengeluh, bahwa kepala sekolahnya setiap kali selalu mengeluarkan nada ancaman akan melaporkan guru yang tidak mematuhi perintahnya, kepada UPT cabang dinas pendidikan Pacitan. Kepala sekolah mengancam para guru dan siswa, seolah dirinya adalah orang yang dekat dengan kepala UPT cabang dinas pendidikan Pacitan.

Liputan JUGA  Wujud Penyelenggaraan Satu Data, Diskominfo Dairi Bagikan Buku PDRB 'Kabupaten Dairi Dalam Angka'

Seperti yang disampaikan oleh beberapa siswa, seringkali kepala sekolah memerintah siswa untuk latihan ikut lomba tapi ketika menjelang hari pelaksanaan lomba tiba tiba si anak diganti dengan siswa lain.
” Saya ditunjuk untuk ikut lomba fashion show.sudah latihan,tiba tiba jelang dua jam sebelum lomba kepala sekolah Mengganti saya dengan alasan yang tidak jelas. Dan yang bikin saya sedih,kepala sekolah selalu bilang, disini hanya saya yang bisa memerintah kamu. ” Kata IM ( nama samaran ).Senin (13/11/2023).

Bukan hanya satu siswa .ada banyak siswa lain yang juga bernasib sama.

” Sama pak ( wartawan).kami itu seolah olah seperti robot .pokok kalo diperintah kepala sekolah ikut ya ikut .dan tiba tiba Kalo harus diganti tanpa alasan jelas yang harus patuh .saya sempat nangis dan gak berani bilang ke orang tua, pernah kepala sekolah mengatakan bahwa hak azasi kami dicabut dan tidak ada, ketika persiapan mengikuti lomba. Kami hanya disuruh patuh kepada kepala sekolah .” Jelas DW.( Nama samaran siswa).

Liputan JUGA  Meningkatkannya Kasus Covid 19 di Tebing Tinggi Para Warga Segera Vaksinasi Lengkap Serta Disiplin Prokes

Hal serupa juga disampaikan oleh beberapa guru pembina ekstra kurikuler.
Dirinya merasa bahwa setiap kali ikut lomba kepala sekolah meminta harus menang.dan kalo tidak menang, kepala sekolah pasti memarahi dan memaki para guru pembina, bahkan siswa yang ikut lomba pun kena marah juga.

” Ya ungkapan kepala sekolah selalu bilang harus menang. dan selalu bilang saya itu kepala sekolah .semua harus atas sepengatuan saya.semuanya.saya yang menentukan .lainnya tidak berhak .” Kata DIB ( nama samaran guru smkn Sudimoro)

Bukan hanya itu, kabar yang hari ini terdengar, beberapa pembina ekstra kurikuler, dan guru guru Wakasek menyatakan membubarkan diri .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *