Pacitan,Liputan 68.com- Capres Ganjar Pranowo sampaikan pernyataan mengejutkan berbarengan dengan tahapan pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dilaksanakan oleh KPU RI, Selasa (14/11) malam.
Mantan Gubernur Jateng dua periode itu mengatakan, bahwa saat ini demokrasi belum baik-baik saja. Ia mengistilahkan kondisi tersebut seperti halnya drakor (drama Korea).
“Kita berharap demokrasi bisa baik meski sekarang belum baik baik saja. Saya tenang karena ada rakyat yang akan menjaga demokrasi di negeri ini,” kata Capres bernomor urut 3 ini.
Sebagai kader PDIP militan, Ganjar menegaskan bila perjalanan denokrasi kadang lurus, kadang berliku seperti aliran air. “Tapi percayalah air yang mengalir itu akan mengikuti arah batinnya. Dia tidak akan bisa dibendung dengan cara apapun. Dan apabila bendungan itu dipaksakan dia tetap akan mencari jalannya ke muara,” sindir Ganjar.
Muara denokrasi yang selama ini dia idam-idamkan harus dijaga bersama. “Amanah reformasi harus kita tuntaskan. Demokrasi yang berjalan jurdil, situasi yang bisa berjalan pada rel dan kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh dari unsur KKN.
Inilah amanah reformasi dan konstitusi yang sekarang kita pegang dan amankan serta bagaimana sejatinya kita mempertahankan NKRI, ” paparnya.
Ganjar juga menegaskan, diam bukankah sebuah pilihan. “Kita harus bicara ungkapkan praktek-praktek tidak baik yang akan menciderai denokrasi. Kontestasi ini bukan sekedar persoalan Ganjar dan Mahfud, bukan sekedar persoalan kekuasaan. Ini persoalan Indonesia masa depan yang perlu kita jaga bersama,” tegasnya.
Sementara itu secara terpisah, Ketua Ormas Ganjaris Kabupaten Pacitan, John Vera Tampubolon menyatakan, apa yang disampaikan Capres Ganjar, kalau saat ini denokrasi sedang tidak baik-baik saja, memang begitulah kenyataan sebenarnya yang banyak ditemukan di lapangan.
