KADIVPAS JABAR BERSAMA KALAPAS JELEKONG INGATKAN

KADIVPAS JABAR BERSAMA KALAPAS JELEKONG INGATKAN PETUGAS DAN ISTRI TENTANG PENGGUNAAN MEDSOS 
BANDUNG-Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Abdul Aris sambangi Lapas Klas II.A Narkotika Jelekong (Lapnajel) Kabupaten Bandung untuk melakukan monitoring dan evaluasi sekaligus memberikan arahan penguatan kinerja kepada seluruh petugas dan istri para petugas (Dharma Wanita) dilingkungan Lapas.

Setibanya di Lapas tersebut Kepala Divisi Pemasyarakatan yang disambut Kepala Lapas Jelekong Gungun Gunawan beserta jajarannya langsung meninjau lingkungan Lapas seperti kebersihan Dapur Umum dan kinerja para pegawai/petugasnya. Ia pun mengapresiasi kondisi Lapas Jelekong (LAPNAJEL) yang bersih, rapih dan nyaman.

Kemudian ia langsung menuju aula untuk memberikan penguatan tentang pelaksanaan tugas dan fungsi Pemasyarakatan serta mengingatkan penggunaan media sosial kepada para petugas Lapas beserta para istri-istrinya di aula ruang serbaguna, Jum’at (18/10/19).

Mengawali arahannya, Kepala Lapas Jelekong, Gugun Gunawan menyampaikan maksud dan tujuan pemberian penguatan arahan ini adalah untuk mengingatkan dan  mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti komentar atau cuitan di media sosial, baik untuk para pegawai/petugas Lapas maupun para istri-istrinya.”Seperti halnya yang terjadi baru-baru ini, gara-gara cuitan/komentar istri Dandim di media sosial, Dandim nya di non aktifkan” ucap Kalapas, Gungun Gunawan.

Liputan JUGA  Rela Mengantri Ke Pulau Samosir 5 Jam Untuk Liburan

Selanjutnya Abdul Aris selaku Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Jawa Barat menekankan seluruh jajaran senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) sehingga bisa meminimalisir kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pada kesempatan tersebut Abdul Aris menyampaikan 7 (tujuh) cara bijak dalam bersosial media, antara lain:

1. Pahami platfromnya yaitu pahami batasan-batasan penggunaannya;

2. Mengerti penggunaannya, meski komunikasi berada di dunia maya, saat bersosil media perlu memahami kepada siapa berinteraksi, hal ini penting karena berkomentar di sosial media merupakan jejak digital yang dapat ditelusuri dan disimpan serta berpotensi untuk diviralkan;

  Banner Iklan Sariksa