PERJUANGAN PANJANG BAPAK PERSATUAN
Tb Ardi Januar
Sepekan ke belakang, narasi pemberitaan di media massa dan sosial media seakan dikuras habis oleh Prabowo. Bisa dibilang, tak ada hari tanpa berita Prabowo. Berakhirnya hajatan Pilpres ternyata tak membuat aksinya terhenti.
Dia bertemu Presiden Jokowi membahas masa depan bangsa. Dia berdialog dengan pimpinan MPR membahas hal fundamental dalam bernegara. Dia kumpulkan intelektual mengupas persoalan yang ada. Dia besuk dua orang yang pernah berseteru, Wiranto dan Kivlan Zen. Dia safari dengan kerendahan hati menyambangi partai-partai yang raihan suaranya di bawah Gerindra. Dan lain sebagainya.
Kita mungkin bertanya, apa sih yang Prabowo cari…?
Bila tujuannya menjaga popularitas, toh dia sudah sangat terkenal di seluruh penjuru Indonesia bahkan mancanegara. Bila tujuannya mencari gimmick atau sensasi, toh pemilu sudah selesai meski hasilnya tak sesuai harapan.
Bila tujuannya memburu kekuasaan, toh dia sudah berhasil menjadi ketua umum salah satu partai besar. Dia punya sejumlah anak buah yang menjadi kepala daerah. Dia punya 78 pasukan di parlemen Senayan. Dia punya 2.000 lebih binaan yang menjadi pimpinan dan anggota DPRD baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Dia punya jutaan kader loyal dan puluhan juta pendukung.
Bila tujuannya mencari perlindungan, toh dia bukan koruptor yang tersandra kasus korupsi. Dia bukan pengusaha yang mengemplang pajak. Dia juga bukan sindikat mafia yang punya sederet bisnis gelap.
Bila tujuannya untuk mencari proyek dan menimbun harta, toh asetnya sudah triliunan, keluarganya sudah pada mapan, bahkan anak satu-satunya juga sudah sukses berkarya hingga level dunia.
Terus apa dong tujuannya…?