Mahasiswa Belajar dari Rumah, Rintis Gerakan Bersama Penanggulangan Covid-19

LABUHANBATU UTARA – LIPUTAN68.COM – Saat negara-negara lain di dunia mulai mendekati normal dengan angka infeksi yang terus menurun tajam, justru seminggu terakhir, di Indonesia angka infeksi terus menaik tajam. Bahkan pada akhir Mei dan awal Juni beberapa kali angka infeksi mendekati 1000 orang per hari, saat pemerintah mulai memberlakukan kenormalan baru (New Normal).

Berbagai upaya mandiri dari masyarakat untuk pencegahan meluasnya penyebaran dan infeksi virus corona disease 2019 (Covid19) adalah tanggungjawab kita bersama. “Harus ada pencegahan massif, berupa gerakan bersama untuk memutus mata rantai penyebaran covid19,” kata Ridwan(23) mahasiswa Program Studi Agribisnis dari Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, bersama rekannya Mayar (21) yang sedang memanfaatkan masa kuliah dari rumah, Senin (9/6/2020).

Dua mahasiswa yang gigih, kreatif dan tidak kenal lelah ini mengisi waktu mereka di kampung, desa Air Hitam, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan berbagai kegiatan pencegahan penyebaran covid19 sekaligus bakti mereka kepada masyarakatnya dalam rangka kuliah kerja nyata (KKN).

“Semua serba kami manfaatkan. Karna kami harus pulang kampung pada awal Maret lalu akibat pembatasan sosial dan kuliah dari rumah yang diberlakukan kampus untuk mengurangi risiko penyebaran covid19, jadi kami manfaatkan sekalian ajukan usulan KKN ke kampus dan pengabdian masyarakat dalam berbagai kegiatan cegah penyebaran covid19”, kata Mayar.

Berbagai kegiatan, termasuk diskusi penyadaran bagi masyarakat tentang bahaya covid19, proses penularannya dan bagaimana mencegahnya dilakukan dalam forum-forum dusun kecil dan dari rumah ke rumah. Sedikitnya ada 5 jenis program kegiatan kedua mahasiswa ini untuk pencegahan covid19 sejak awal Mei hingga Juni ini.

“Konsep utama program yang kami laksanakan adalah turut terlibat secara langsung mencegah penyebaran virus corona melalui sosialisasi dan edukasi pencegahan, pembuatan dan pembagian masker kepada masyarakat, pembuatan dan pembagian larutan hand sanitizer, pembuatan cairan sabun alami pencuci tangan dan turun langsung untuk membersihkan dan penyemprotan disinfektan bagi fasilitas umum, terutama rumah ibadah dari beberapa desa yang ada di kecamatan Kualuh Leidong ini”, lanjut Mayar di sela-sela kesibukannya menyemprotkan disinfektan pada Mesjid Agung desa Air Hitam.

“Memakai masker merupakan salah satu upaya yang cukup ampuh untuk terhindar dari virus”, Mayar berharap kegaiatan-kegiatan yang mereka inisiasi dapat mendorong kesadaran warga desa agar mau mengguanakan masker, terutama saat melakukan aktivitas di luar rumah.

Bukan hanya desa mereka, Air Hitam saja yang mereka sasar, upaya membangun kesadaran tersebut terus mereka lakukan, hingga pada 7 Juni 2020 lalu mereka mulai ke desa tetangga, seperti desa Pangkalan Lunang dan Kelapa Sebatang.

BAGIKAN KE :
  Banner Iklan Sariksa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *