Rabu, 10 Juni 2020
JUBIR SEJATINYA DARI KOMUNIKOLOG
JAKARTA – Liputan68.com – Mengapa Jubir harus dari komunikolog? Di seluruh perguruan tinggi di dunia, ilmu komunikasi telah menjadi kajian serius dan mendalam serta merupakan program studi tersendiri, seperti kedokteran dan ilmu-ilmu lainnya.
Karena itu, komunikasi sudah suatu kelompok ilmu mandiri yang “melahirkan” berbagai profesi di bidang komunikasi.
Sama dengan spesialis di bidang kedokteran, ilmu komunikasi memiliki berbagai profesi, seperti jurnalis, retoris, jubir, lobis, propagandis, dan sebagainya.
Jadi, seorang profesional yang handal di bidangnya “lahir” dari satu kelompok ilmu. Bukan dari kelompok ilmu lain yang tidak relevan. Dokter spesialis kebidanan harus dari induk disiplin ilmu kodokteran, tidak berada dalam kelompok ilmu fisika murni, misalnya.
Analoginya sederhana. Orang yang berlatar belakang dokter dipastikan lebih kompoten dan profesional mengelola (manajemen) kesehatan daripada seorang sarjana biologi.
Orang yang berlatar belakang hukum dipastikan lebih kompoten dan profesional mengelola (manajemen) perkara daripada seorang sarjana teknik.
Orang yang berlatar belakang ekonomi dipastikan lebih kompoten dan profesional mengelola (manajemen) keuangan daripada seorang sarjana komunikasi.