TAPUT — LIPUTAN68.COM — Calon Bupati Tapanuli Utara (Taput), Satika Simamora, mendesak Polres Taput segera menangkap terduga pelaku penyebaran konten hoaks terhadap dirinya yang disebarkan ke masyarakat di Kecamatan Sipahutar sekitar September 2024.
“Dalam kesempatan ini saya meminta supaya Polres Taput segera menangkap para pelaku penyebaran video hoaks tentang saya. Para pelakunya sudah diketahui identitasnya, tentu bukan masalah lagi bagi kepolisian untuk bekerja,” ujarnya saat berkampanye di Kecamatan Simangumban, Sabtu (26/10).
Dihadapan seribuan massa pendukungnya itu, calon bupati Taput nomor urut 1 ini menyatakan bahwa segala bukti dan data telah diserahkan kepada penyidik Polres Taput lewat tim kuasa hukum Satika-Sarlandy, termasuk nama-nama terduga pelaku penyebar hoaks dan sejumlah saksi sudah mulai diperiksa.
“Sekali lagi saya minta kepada Kapolres untuk segera menangkap pelakunya, kuasa hukum kami sudah memberikan nama-nama mereka sebagai pelaku penyebaran video hoaks tersebut,” ujar Satika.
Menurut dia, Polres Taput harus berani mengungkap sebuah kebenaran dan jangan sampai menganggap enteng persoalan seperti ini. Terlebih di tahun politik saat ini dan dirinya menjadi salah satu kandidat Pilkada Taput 2024.
“Itu tidak mendidik bagi masyarakat, tidak mendidik bagi generasi muda di Taput dan yang jelas sudah merugikan saya. Segeralah tangkap itu pelakunya pak kapolres, apalagi nama-namanya sudah kami serahkan ke kalian melalui kuasa hukum kami,” tegasnya.
Hal senada ditegaskan Ketua Umum Tim Pemenangan Satika-Sarlandy, Nikson Nababan.
“Informasi dari kuasa hukum kami bahwa para pelaku penyebaran video hoaks sudah diserahkan ke polisi. Untuk itu kami mendesak supaya Polres Taput segera menangkap mereka agar dihukum sesuai aturan yang berlaku,” katanya saat mendampingi pasangan calon Satika-Sarlandy berkampanye di Kecamatan Simangumban.
Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak diingatkan Nikson Nababan agar tidak pandang bulu dalam mengungkap kasus ini. Sebab jika tidak, preseden buruk macam ini dikhawatirkan berulang terjadi di Kabupaten Taput kalau tidak ditangani secara tuntas.