MEDAN – LIPUTAN68.COM – Bobby Nasution tiba-tiba melompat ke atas becak. Menantu Presiden Jokowi itu dengan santai minta diantarkan ke jalan Cik Di Tiro. Jerry Chandra si pengemudi becak hanya bisa terkejut. Dia tahu siapa Bobby Nasution, tapi tidak pernah menyangka bisa duduk sedekat ini .
Becak bermotor (betor) tumpangan Bobby melaju membelah kota Medan. Jerry masih tertegun. Bibirnya terkatub. Ia mencoba membuka percakapan, tapi takut salah bicara. Bobby kemudian mengubah suasana kikuk itu menjadi percakapan yang menyenangkan. “Aku baru tahu dia sesederhana itu,” terang Jerry, Sabtu (10/10/2020) .
Jerry sudah delapan tahun menarik betor. Ia terbiasa menghadapi kerasnya jalanan kota Medan. Banjir, jalan berlubang, preman, sampai ancaman begal, sudah makanan Jerry setiap hari. Apapun kondisinya, Jerry tetap pergi mencari nafkah. Ia punya istri dan tiga anak yang harus diberi makan.
Sabtu itu Jerry tidak terpikir bakal bertemu Bobby. Pukul tujuh pagi, Ia sudah memacu betornya. Mengenakan celana jeans lusuh dan jaket jeans yang warnanya sudah mulai memudar, Jerry berkeliling kota Medan mencari penumpang. Setelah berputar-putar, Ia mengarahkan betornya ke Titi Gantung di pusat kota Medan. Di titik itu Jerry bertemu Bobby.
Betor milik Jerry berwarna hitam. Kondisnya seperti tidak terawat. Terpal penutup betor itu sudah tidak ada. Hanya rangka kayu yang tersisa. Spido meter dan kaca spion tidak lagi terpasang, sedangkan karat menempel dimana-mana. Betor tak terawat seperti ini sudah lazim di kota Medan. Rendahnya pendapatan penarik betor, membuat biaya perawatan tidak lagi cukup. Lebih baik biaya perawatan dipakai untuk makan, begitu tukang betor membuat keputusan.
Biarpun Betor Jerry jauh dari kesan laik jalan, tapi Bobby terlihat santai duduk diatasnya. Delapan tahun menarik Betor, Jerry belum pernah melihat orang penting duduk sesantai itu. Jerry memang belum pernah bertemu Bobby, tapi Ia tahu Bobby orang penting. Bobby merupakan menantu orang nomor di Indonesia. Kemana-mana Bobby selalu dikawal pasukan pengamanan presiden (paspampres). Jerry juga tahu Bobby sedang mencalonkan diri sebagai Walikota Medan.
Pagi itu Jerry melihat Bobby seperti sosok berbeda dari berita media massa yang pernah ia baca. Bobby benar-benar seperti orang Medan kebanyakan. Sederana dan suka naik betor. Tidak aturan ketat laiknya pejabat tinggi selama Bobby duduk di atas betor. Begitu melompat ke atas betor, Bobby langsung mencari posisi nyaman. Ia menyandarkan badan ke sandaran kayu di sudut betor. Kakinya disilangkan sambil diarahkan ke besi pembatas. Tidak ada kesan canggung sama sekali. Bagaimana orang biasa naik betor, begitu juga cara Bobby.
