Menelusuri Jejak Ki Panjang Mas

Liputan KOLOM213 views

Oleh : Dr Purwadi SS M.Hum.
Fakultas Bahasa dan Seni UNY, Hp 0878 6440 4347

A. Pengantar

Indonesia kaya tentang warisan seni budaya. Butir butir kearifan lokal merupakan modal untuk membina budi pekerti luhur di kalangan generasi muda. Melalui kajian atas peran Ki Panjang Mas ini diharapkan ditemukan nilai kebajikan guna memupuk rasa kebangsaan.

B. Tokoh Pedalangan

Pedalangan tumbuh ngrembaka berkat kepeloporan Ki Panjang Mas. Dalam jagading sastra pewayangan mamanya begitu harum, dengan sebutan Ki Lebdojiwo. Masyarakat Jawa mendapatkan warisan seni edi peni, budaya adi luhung.

Seni edi peni berhubungan dengan aspek keindahan. Budaya adi luhung berhubungan dengan aspek keluhuran. Wulangan wejangan wedharan Ki Panjang Mas membawa sifat ayom ayem, agung ngrembuyung yang telah menyinari alam raya.

Liputan JUGA  Sejarah Slametan Jenang Untuk Meraih Ketentraman

Ki Panjang Mas mengabdi kepada raja Mataram Sultan Agung yang memerintah tahun 1613 – 1645. Selama mengabdi di Kraton Mataram Ki Panjang Mas terlibat penyusunan serat Sastra Gendhing, Nitipraja, Pangracutan. Kitab Jawa klasik ini menguraikan unggah ungguhing basa, kasar alusing rasa, jugar genturing tapa.

Pengajaran ngelmu kasampurnan digali oleh Ki Lebdojiwo dengan membaca karya pujangga. Sastra suluk menguraikan tahapan syariat tarikat hakikat makrifat. Agama ageming aji, bahwa ngrasuk agama itu jalan menuju kebahagiaan. Demikianlah ajaran Wali Sanga yang dimulai sejak berdirinya Kasultanan Demak Bintara tahun 1478.

Kasultanan Pajang yang berdiri tanggal 24 Juli 1546 meneruskan pengajaran ilmu humaniora Jawa. Sultan Hadiwijaya Abdul Kamid Panetep Panatagama bersemangat mengajarkan ilmu kejawen yang berbasis pendidikan agama. Maka diangkatlah pujangga Pajang yang bernama Pangeran Karanggayam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *