POP 3 Tahun: Meretas Batas Pendidikan dengan Merdeka Belajar yang Penuh Inovasi

JAKARTA – LIPUTAN68.COM – Program Organisasi Penggerak (POP) memasuki tahun ketiga pelaksanaannya dengan capaian gemilang dan inovasi yang mendobrak konvensi pendidikan di Indonesia. Sebuah sinergi revolusioner antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan sejumlah organisasi pendidikan terkemuka telah mengubah wajah pendidikan di tanah air.

Dalam Simposium POP 2023, Nunuk Suryani, Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru, membagikan kesuksesan program yang telah menerima 160 proposal intervensi dari 135 organisasi. Kunci keberhasilan terletak pada kebijakan Merdeka Belajar 4 yang membuka pintu bagi ormas yang berdedikasi tinggi di bidang pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan.

“Dalam tiga tahun terakhir, POP bukan hanya program, tetapi sebuah gerakan revolusioner. Pengaruhnya tidak hanya terlihat pada lingkungan belajar, tetapi juga dalam hasil belajar dan karakter peserta didik,” ujar Nunuk Suryani dengan semangat, di Novotel, Mangga dua, Jakarta, Sabtu (24/11/2023).

Rachmadi Widdiharto, Direktur Guru Pendidikan Dasar, menegaskan bahwa POP tidak hanya memberikan pelatihan dan praktik baik, tetapi juga menghadirkan perubahan nyata dalam kompetensi fundamental peserta didik. “Kami fokus pada literasi, numerasi, dan penguatan karakter, menciptakan keberagaman dan kreativitas dalam pembelajaran,” tambah Rachmadi.

Liputan JUGA  Indonesia Sudah Temukan Obat Covid-19 Layak Uji Klinis Siap di Edarkan

Hasil studi kuantitatif dan kualitatif menunjukkan peningkatan signifikan dalam skor Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), khususnya literasi dan numerasi. Survei karakter dan lingkungan belajar di sekolah sasaran POP juga mencerminkan perubahan positif yang mencolok.

Irawan, Ketua Yayasan Nurhidayah Dayah, mengungkapkan bahwa POP telah menjadi jembatan sinergisitas antar pelaku pendidikan di daerahnya. “Semua daerah sasaran intervensi dan pendidik yang menjadi manfaat program memiliki inovasi sendiri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata Irawan.

  Banner Iklan Sariksa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *