Seniman, Akan Seperti Apa Kita Nanti?

Liputan KOLOM200 views

Oleh: Jones Gultom

Diskusi dan bedah buku “Kado untuk Indonesia” bersama Pastor Paskalis Tumarno, O Carm dan para seniman, budayawan dan cendikiawan lintas agama di Gereja Katolik Paroki St Paulus Pasar Merah, Medan yang digagas Deli Art Community, Jumat 8 Desember 2023.

Melihat kekinian, barangkali kita mesti bersiasat. Bagaimana menjaga dan mempertahankan keutuhan kesenian dengan ruang-ruang yang ada di dalamnya. Saya merasa kecenderungan kesenian semakin terhilangkan daya mistisnya. Karena kesenian saat ini, lebih dipahami sebagai panggung pragmatis yang ekonomistik.

Sebetulnya kegelisahan ini sudah mulai dirasakan para seniman, setidaknya sejak dua dekade lalu. Tetapi seniman masih belum cukup yakin, perubahan itu akan terjadi sedemikian radikal.

Liputan JUGA  Pesanggrahan Pandhan Wilis Tempat Pengajaran Ilmu Kejawen

Hingga kemudian zaman inipun datang. Dimulai dengan revolusi teknologi komunikasi informasi : dimensi yang paling hakiki bagi semua makhluk. Pandemi menjadi mesin percepatannya.

Dunia pun bergeser. Pola hidup dan laku manusia berubah. Proses dilompati. Manusia tidak memerlukan waktu untuk menguji ketahanan dirinya.

  Banner Iklan Sariksa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *