JAKARTA — LIPUTAN68.COM — PT Telkom Indonesia Tbk sebagai sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan diminta untuk mengambil peran sebagai lokomotif digitalisasi yang terus fokus bertransformasi dari sisi bisnis dan pengembangan sumber daya manusia.
“Saat ini BUMN di Indonesia baru memiliki total 1% digital talent, sedangkan minimal total yang dibutuhkan adalah 20%,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir pada suatu kesempatan di acara Telkom beberapa waktu lalu.
Karenanya, menurut Erick, Telkom dan Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital dengan talenta digital terbaik yang dimilikinya, harus menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia dengan berbagai inovasinya.
“Karena dengan terus berinovasi, ekosistem digital Indonesia bisa dimiliki kembali oleh negeri,” imbuhnya.
Merujuk pada data Kementerian BUMN, di mana jumlah pemimpin kalangan muda diperkirakan akan meningkat 10% pada 2023.
Sedangkan, berdasarkan data yang tercatat di Bank Dunia, pertumbuhan sektor teknologi hingga 2030 akan membuat Indonesia kekurangan sebanyak 9 juta talenta digital.
Demi mewujudkan visi menjadi digital telco dengan terus mengembangkan talenta digital tersebut, Telkom memiliki setidaknya tiga program yang dapat mewadahi talenta digital dari sisi internal perusahaan maupun eksternal untuk berkembang dan berinovasi.
Tiga program inisiatif tersebut adalah Tribe, Amoeba dan Indigo. Melalui ketiga program tersebut, talenta digital dapat menyalurkan ide kreativitas serta inovasi untuk kemudian dikembangkan melalui startup.
Proses inkubasi, akselerasi, serta pengelolaan dana dan investasi juga akan didukung melalui corporate modal ventura, MDI Ventures. Hal ini mendorong kolaborasi TelkomGroup dengan startup berpotensi untuk memberikan dampak besar terhadap ekosistem digital Indonesia.