Pacitan, liputan 68.com- Ini salah satu bukti nyata kepedulian Bupati Pacitan, Kanjeng Raden Tumenggung Indrata Nur Bayuaji Reksonagoro untuk nguri-uri kebudayaan lokal seperti halnya ronthek.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Pacitan, Turmudi, di bawah kepemimpinan Bupati Indrata Nur Bayuaji, kesenian tradisional Ronthek yang menjadi ciri khas daerah ini berhasil menembus kancah nasional dan menjadi salah satu sorotan dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).
KEN sendiri merupakan program unggulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Prestasi ini merupakan buah kerja keras dan komitmen Bupati Indrata dalam memajukan potensi seni dan budaya Pacitan, serta memperkenalkan warisan budaya lokal ke panggung yang lebih luas,” ujar Turmudi, Kamis (7/11).
Turmudi menjelaskan, kesenian ronthek sendiri adalah pertunjukan musik tradisional yang identik dengan Pacitan.
Tampilannya yang khas dengan irama dinamis, alat-alat musik tradisional perkusi bambu, serta gerakan penuh semangat menjadikannya daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Namun, bukan perkara mudah untuk mengangkat Ronthek hingga dapat berpartisipasi dalam Kharisma Event Nusantara (KEN), sebuah ajang bergengsi yang menampilkan ragam budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
“Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan antusiasme masyarakat, Bupati Indrata telah berhasil membuat Ronthek bukan sekadar hiburan lokal, melainkan kebanggaan nasional,” jelasnya.
Dalam upaya untuk memperluas eksposur Ronthek, Bupati Indrata menggagas berbagai program inovatif yang menyelaraskan budaya tradisional dengan kegiatan pariwisata yang berkelanjutan.
Festival Ronthek Pacitan (FRP) yang digelar secara tahunan, serta berbagai kolaborasi dengan seniman nasional dan internasional, menjadi bagian dari upayanya untuk memperkenalkan seni ini kepada masyarakat luas.